MrJazsohanisharma

"Malam Minggu Legen/Legi" Upaya SDN 2 Jetak Lestarikan Budaya Tayub



TULAKAN || Menurut Bambang Pidera, kepada redaksi Pacitanterkini Sabtu (13/4/24), Budaya Tayub, yang juga dikenal sebagai Langen Beksa, merupakan warisan budaya Jawa yang sangat berharga sejak zaman dahulu. Namun, seiring berjalannya waktu, budaya ini hampir punah dan ditinggalkan oleh masyarakat di wilayah Pacitan dan daerah lainnya di Mataraman. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, menyebabkan tradisi-tradisi seperti Tayub mulai ditinggalkan.

Bambang Pidera juga menjelaskan bahwa pada masa lalu, Budaya Tayub pernah dicibir karena dianggap negatif karena diiringi dengan konsumsi minuman beralkohol. Namun, dengan perubahan budaya dan pengaruh agama yang semakin kuat di kalangan masyarakat, kebiasaan tersebut mulai ditinggalkan.

Salah satu upaya untuk melestarikan budaya ini adalah melalui Paguyuban Seni Karawitan Anak SD NEGERI 2 JETAK Tulakan. Paguyuban ini dibimbing dan dibina oleh Bapak Budianto, seorang tokoh budaya di Desa Jetak Kecamatan Tulakan, Pacitan, dan telah meraih berbagai prestasi dalam lomba karawitan bersama para siswanya.

Mereka rutin menggelar acara "Malam Minggu Legen" atau malam Minggu Legi, dengan mengundang para pandemen atau penggiat Budaya Tayub dari berbagai lapisan masyarakat. Kepala sekolah dan pembawa acara terkenal di Pacitan, Bambang Pidera, menyampaikan rasa syukur atas keyakinan akan kelestarian dan kebangkitan kembali Budaya Tayub di hati masyarakat Jetak Tulakan Pacitan dan sekitarnya.

"Acara ini mendapat dukungan penuh dari Kepala SD NEGERI 2 JETAK, SUMANI, S.Pd, Ketua Komite Pamudi, serta Kepala Desa Jetak, Marjuni," tutup  Bambang Pidera.

 

Lebih baru Lebih lama