NGADIROJO || Masjid Tiban Nurul Huda di Pacitan, Jawa Timur, tidak hanya menjadi tempat ibadah biasa, tetapi juga sarat dengan sejarah dan misteri yang mengelilinginya. Didirikan di Desa Tanjupuro, Kecamatan Ngadirojo, masjid ini memiliki kisah yang menarik sepanjang sejarahnya.
Dalam cerita sejarahnya, masjid ini muncul secara tiba-tiba, ditemukan oleh Ki Ageng Bandung, seorang tokoh kepercayaan dari Ponorogo pada abad ke-18. Dia menemukan masjid ini dalam sebuah hutan setelah mengikuti suara burung. Di dalam masjid, ditemukan surat yang ditulis oleh seseorang bernama Sunan Geseng, memberikan amanat terkait pemeliharaan hutan di sekitar masjid dan bangunan joglo.
Keberadaan masjid ini juga dikelilingi oleh misteri, seperti kotak kayu yang ditemukan bersama surat dan barang-barang lainnya, yang isinya masih menjadi rahasia. Renovasi yang dilakukan terhadap masjid ini juga dipenuhi dengan peristiwa janggal, seperti kelumpuhan yang dialami oleh salah seorang pemangku masjid, Mbah Dawud, yang sembuh secara misterius setelah pemugaran selesai.
Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Pantangan-pantangan tertentu berlaku bagi para pengunjung, seperti larangan bagi wanita yang sedang datang bulan dan larangan buang air kecil sembarangan di sekitar masjid. Di dekat masjid, terdapat sebuah sumur yang dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan, menarik banyak orang untuk datang dan mengambil air dari sumur tersebut, bahkan dari luar Pulau Jawa.