DONOROJO || Di Pantai Klayar, situasi pengelolaan sampah yang tidak teratur menjadi perhatian serius, terutama karena pantai ini telah berkembang menjadi destinasi wisata populer. Saat ini, kekurangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di area tersebut menyebabkan banyak sampah berserakan di sekitar pantai, dan sebagian besar masyarakat memilih untuk membakar sampah mereka sendiri, yang bukan merupakan solusi yang ramah lingkungan.
Pentingnya TPA di Pantai Klayar tidak hanya untuk menjaga kebersihan dan estetika pantai tetapi juga untuk mengelola sampah dengan cara yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Edukasi untuk masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya juga harus ditingkatkan. Menyediakan tempat sampah yang cukup dan mengadakan program pembersihan pantai secara rutin adalah beberapa solusi yang bisa diimplementasikan untuk mengatasi masalah sampah ini.
Salah satu warga Sabtu (20/4/24), telah melaporkan ke pihak daerah untuk inisiatif pembuatan TPA. Lebih lanjut, kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas lokal, organisasi lingkungan, dan industri pariwisata perlu diperkuat. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat dikembangkan program pengelolaan sampah yang berkelanjutan yang mencakup kampanye kesadaran lingkungan, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan untuk daur ulang sampah, dan penyediaan fasilitas pengelolaan sampah yang lebih baik.
Selain itu, pemerintah lokal harus mengembangkan program pendidikan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan masyarakat dalam mengumpulkan dan mengelola sampah dengan efektif. Hal ini akan membantu masyarakat memahami bahwa pembakaran sampah bukan hanya tidak efektif tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan. Dengan pendekatan komprehensif dan partisipasi aktif dari semua pihak, Pantai Klayar dapat dipertahankan sebagai destinasi wisata yang indah dan berkelanjutan.
Pewarta: Clarissa Angely Augussetyani- PGSD STKIP PGRI Pacitan
