Pemulihan Tanah Kritis di Pacitan pada Abad ke-19: Upaya Belanda Setelah Perang Diponegoro

Padi Mulai Ditanam di Pacitan

PACITAN || Pada awal abad ke-19, setelah Perang Diponegoro (1825-1830), Pacitan mulai mengalami perubahan besar di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Salah satu masalah utama yang dihadapi wilayah ini adalah kerusakan lahan yang parah, terutama di sepanjang jalan Pacitan-Wonogiri. Lahan-lahan tersebut menjadi sangat kritis akibat erosi dan tanah longsor, yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan kurangnya vegetasi penahan tanah.

Untuk mengatasi masalah ini, Belanda menerapkan berbagai strategi pemulihan lahan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menanam pagar tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) di sepanjang jalan Wonogiri-Pacitan. Tanaman lamtoro dipilih karena kemampuannya untuk tumbuh di tanah yang tererosi dan memperbaiki struktur tanah dengan akarnya yang kuat. Pagar tanaman ini berfungsi sebagai penghalang alami yang membantu mengurangi laju erosi dan melindungi tanah dari sapuan air yang deras.

Lamtoro Gung
 

Selain itu, di tanah-tanah yang berada di sela-sela batu, Belanda mulai menanam padi. Padi ditanam di petak-petak kecil yang tersebar di wilayah Wonogiri-Pacitan. Praktik ini membantu memanfaatkan setiap jengkal tanah yang tersedia dan mengurangi risiko erosi lebih lanjut dengan menambah tutupan vegetasi. Tanaman padi yang tumbuh di antara batuan juga membantu dalam memperbaiki struktur tanah dengan cara menambah bahan organik dan memperkuat akar yang menahan tanah.

Lebih lanjut, Belanda juga menerapkan teknik pertanian terasering (terracing) di lahan-lahan dengan lereng yang curam. Teknik ini melibatkan pembuatan teras-teras bertingkat di sepanjang lereng, yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman termasuk lamtoro. Terasering tidak hanya mencegah erosi tetapi juga membantu dalam mengatur aliran air dan meningkatkan kesuburan tanah di lereng-lereng tersebut.

Melalui kombinasi berbagai teknik ini, Belanda berhasil mengurangi laju kerusakan tanah di Pacitan dan meningkatkan produktivitas lahan. Upaya pemulihan ini tidak hanya memperbaiki kondisi tanah tetapi juga membantu meningkatkan hasil pertanian, yang sangat penting untuk mendukung kebutuhan pangan penduduk setempat.
 
Sumber: Landbouw; tijdschrift der Vereeniging van Landbouwconsulenten in Nederlandsch-Indië, jrg 21, 1949, 1949



 

Lebih baru Lebih lama