Iklan
EKOSISTEM || Bambu, yang telah lama digunakan oleh masyarakat pedesaan di Indonesia untuk berbagai kebutuhan seperti pembuatan rumah dan perabot, memiliki kelebihan lebih dari sekadar nilai ekonomi. Bambu juga sangat berpotensi sebagai tanaman untuk konservasi lingkungan. Karena sistem akarnya yang rapat dan menyebar ke segala arah, bambu membantu stabilisasi tanah sehingga mengurangi risiko erosi dan memudahkan penyerapan air ke dalam tanah, yang sangat berguna untuk menjaga ekosistem air.
Di negara lain seperti Cina dan India, bambu telah dimanfaatkan untuk konservasi air dan tanah, dengan kemampuannya menyimpan air tanah hingga 240% lebih banyak daripada tanaman pinus.
Bambu yang termasuk jenis rumput-rumputan memiliki batang yang kuat dan lentur, tahan terhadap angin kuat, dan cocok untuk penghijauan, terutama di daerah aliran sungai. Bambu juga tahan kekeringan dan bisa tumbuh di lahan curam, sehingga ideal untuk mencegah kelongsoran tanah.
Meskipun bambu memiliki potensi besar untuk konservasi lingkungan dan sebagai tanaman produktif, saat ini banyak varietas bambu di Indonesia yang terancam punah.
Jenis bambu tertentu hanya dapat ditemukan di lokasi tertentu, seperti bambu eul-eul di Hutan Soreang dan bambu betung yang digunakan sebagai bahan bangunan di hutan Majalengka, Jawa Barat.
Dengan permintaan yang tinggi untuk bambu dan kurangnya upaya budi daya, bambu menjadi semakin langka di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya budi daya massal. Bambu dapat dijadikan sebagai tanaman konservasi lingkungan yang penting, terutama untuk meningkatkan cadangan air tanah.
Mudah ditanam di berbagai jenis tanah dan memerlukan perawatan yang relatif murah, membuat bambu menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung konservasi lingkungan di Indonesia.
Bambu yang mudah ditanam dan perawatannya, sebagai salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk konservasi tanah dan air terutama di lahan kritis dan pinggir sungai. Oleh sebab itu perlunya sebuah tekad dalam menjaga dan melestarikan bumi. Agar anak cucu kita tidak diwariskan berbagai permasalahan bencana. (Dr.Agoes-dosen Ilmu Lingkungan)