PUSAKA PEDANG KI MOJO |
PACITANTERKINI || Seorang tokoh setempat bersama masyarakat berhasil membuka hutan belantara di daerah yang kemudian dikenal sebagai Kota Mojo, Desa Punung, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Dengan menggunakan sebilah pedang pusaka yang diyakini mampu menghadapi makhluk halus seperti jin dan peri, ia membersihkan wilayah hutan yang penuh dengan pohon Mojo yang menaungi telaga di sekitarnya.
Pedang pusaka tersebut, dengan panjang bilah sekitar 90 cm dan memiliki pamor bergambar "Puser Bumi" di bagian bawah, digunakan sebagai alat untuk membersihkan hutan. Pamor tersebut tembus di dua sisi bilah, melambangkan bahwa pemegang pusaka ini mendapatkan perlindungan dari Gusti Allah dan semesta alam.
Setelah berhasil membuka hutan, ia melakukan ritual di dekat sumber air Mojo dengan menyajikan sesaji, melakukan syukuran, dan mengadakan sedekah bumi yang diramaikan dengan acara kesenian dan budaya setempat seperti tari, permainan dadu, dan adu ayam jago. Masyarakat menyebut acara ini sebagai "Serumbung Mojo".
Pedang pusaka tersebut hingga kini masih dianggap sakral dan dihormati oleh masyarakat setempat. Kisah ini menjadi bukti sejarah bahwa adat dan budaya leluhur di masa itu sudah tinggi dan memiliki nilai adiluhung terhadap Gusti Pangeran, penguasa alam semesta, sesuai dengan keyakinan agama Hindu yang dianutnya saat itu.
"Mugio Gusti Allah SWT, paring berkahipun teng engsun, keluarga, rakyat, lan penerusipun Kanjeng Nabi Muhammad Rosullah, bumi langit sak isinipun.
Penulis: Amat Taufan