ALIH KODE || Menurut Aslinda dan Syafyahya (2003), bahasa digunakan oleh anggota masyarakat untuk berkomunikasi. Chaer (2012) menambahkan bahwa dalam masyarakat bilingual atau multilingual, kontak bahasa dapat menyebabkan interferensi, integrasi, alih kode (code switching), dan campur kode (code mixing). Rokhman (2013) menjelaskan bahwa alih kode adalah peralihan dari satu kode ke kode lain karena perubahan situasi, yang dapat melibatkan berbagai bahasa, varian, register, ragam, atau gaya. Chaer (2010) menyebutkan penyebab alih kode meliputi pembicara, pendengar, kehadiran orang ketiga, perubahan situasi formal atau informal, dan perubahan topik.
Ohoiwutun dalam (Muhammad Yusnan, Kamasiah, Risman Iye, Karim, Harziko, 2020) mengungkapkan bahwa alih kode (code switching), yakni peralihan pemakaian dari suatu bahasa atau dialek ke bahasa atau dialek lainnya
(Bhakti, 2020) menjelaskan bahwa alih kode atau code switching yaitu menggunakan suatu bahasa pada salah satu domain serta menggunakan bahasa lain pada domain yang lain, misal peralihan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia.
(Putra, 2019) mengungkapkan bahwa penggunaan dua kode secara bergantian dalam peristiwa tutur disebut dengan alih kode. Alih kode tidak jarang didengar di Indonesia. Artinya, penutur Indonesia umumnya dwibahasan dan multilingual. Dikatakan demikian, karena masyarakat Indonesia menguasai bahasa sukunya, bahasa Indonesia, bahkan bahasa Inggris.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alih kode (code switching) merupakan peralihan atau pergantian dialek ke dialek atau pergantian bahasa satu ke bahasa lain yang dikuasai oleh penutur dalam proses komunikasi, dan dengan atau tanpa sengaja dilakukan karena alasan-alasan tertentu, misalnya karena hadirnya orang ketiga.
Sejalan dengan pendapat Bloom dan Gumperz berpendapat bahwa terdapat dua macam alih kode, yaitu alih kode situational switching dan metaphorical switching (Yuniati, 2018). Alih kode yang pertama terjadi karena perubahan situasi dan alih kode yang kedua terjadi karena bahasa atau ragam bahasa.
Menurut Hymes dalam (Rahardi, 2001) menjelaskan alih kode intern merupakan alih kode yang terjadi antarbahasa daerah dalam suatu bahasa nasional, antardialek dalam satu bahasa daerah, atau antara beberapa ragam dan gaya yang terdapat dalam suatu dialek.
Sebagai contohnya penyanyi Bilingual membawakan sebuah lagu. Peristiwa yang terjadi biasanya lebih banyak alih kode.
Guru Bahasa Inggris atau Bahasa Jawa mengajar di kelas yang mayoritas siswanya menggunakan Bahasa Indonesia. Terdapat alih kode situational switching dan metaphorical switching.
Kesimpulan
Alih kode (code switching) adalah peralihan atau pergantian dari satu dialek atau bahasa ke dialek atau bahasa lain yang dikuasai oleh penutur dalam proses komunikasi. Alih kode dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perubahan situasi, kehadiran orang ketiga, atau perubahan topik.
Bloom dan Gumperz mengidentifikasi dua jenis alih kode: situational switching, yang terjadi karena perubahan situasi, dan metaphorical switching, yang terjadi karena perubahan bahasa atau ragam bahasa. Hymes (dalam Rahardi, 2001) menjelaskan bahwa alih kode intern terjadi antarbahasa daerah dalam suatu bahasa nasional, antardialek dalam satu bahasa daerah, atau antara beberapa ragam dan gaya dalam suatu dialek.
Daftar Pustaka
Aslinda dan Leni Syafyahya (2003) Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.
Bhakti, W.P. (2020) ‘Pergeseran Penggunaan Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Keluarga di Sleman’, Jurnal Skripta, 6(1).
Chaer, A.& L.A. (2010) Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2012) Lingusitik Umum Edisi Revisi. Jakarta: T. Rineka Cipta.
Indrastuti, N.S.K. (1997) ‘Alih Kode dan Campur Kode dalam Siaran Radio: Analisis Sosiolinguistik’, . Jurnal Humaniora, 5, p. 39.
Muhammad Yusnan, Kamasiah, Risman Iye, Karim, Harziko, R.B. (2020) ‘Alih Kode dan Campur Kode pada Novel Badai Matahari Andalusia Karya Hary El-parsia: Transfer Code And Mix Code In Novels Badai Matahari Andalusia Karya Hary El-parsia’, Uniqbu Journal Of Social Sciences (UJSS), 1(1), pp. 1–13. Available at: https://doi.org/https://dx.doi.org/10.47323/ujss.v1i1.3.
Putra, E. (2019) ‘Alih Kode Pada Penutur Bahasa Bajau di Desa Pulau Bungin Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa’, in Artikel Seminar Nasional Taman Siswa Bima. Volume 1 No.1.
Rahardi, K. (2001) Sosiolinguistik Kode dan Alih Kode. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
Rokhman, F. (2013) Suatu Pendekatan Pembelajaran Bahasa dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suandi, N. (2014) Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yuniati, I. (2018) ‘Alih Kode dan Campur Kode dalam Pengajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMAN 6 Kabupaten Bengkulu Tengah’, Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing, 1(1).