MrJazsohanisharma

Nimas Permata Putri; Peran Bahasa dalam Pola Asuh Anak di SMK Harapan Kartasura


PENGABDIAN MASYARAKAT || Pola asuh, atau parenting, mencakup berbagai metode dan gaya yang digunakan orang tua dalam mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk budaya, dan berpengaruh pada perkembangan emosional, sosial, dan intelektual anak sesuai dengan standar masyarakat. 

Dalam konteks budaya, bahasa memegang peranan penting sebagai sarana komunikasi sehari-hari. Oleh karena itu, sosialisasi tentang "Peranan Bahasa dalam Pola Asuh (Parenting)" menjadi sangat penting.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh  Nimas Permata Putri, M.Pd,  dosen PBSI  STKIP PGRI Pacitan, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai cara mendidik anak melalui pendekatan bahasa. 

Pengetahuan tentang karakteristik anak dari sudut pandang bahasa diharapkan dapat membantu orang tua menentukan metode pola asuh yang tepat dan seimbang. Pola asuh yang diterapkan orang tua sangat memengaruhi perkembangan anak.

Menurut Maccoby (1980), pola asuh orang tua terdiri dari dua dimensi utama: kontrol dan kehangatan. Dimensi kontrol mencakup larangan, tuntutan, dan campur tangan, sedangkan dimensi kehangatan mencakup perhatian, respons, dan kepekaan. 

Kedua dimensi ini dapat terwujud dengan efektif hanya jika komunikasi orang tua dengan anak memperhatikan penggunaan bahasa yang sesuai dengan karakter anak.

Pengabdian masyarakat ini melibatkan tiga tahap utama: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, ditentukan lokasi kegiatan di SMK Harapan Kartasura Jln. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.

Kegiatan dilaksanakan adanya  masalah dalam kemampuan komunikasi siswa menggunakan Bahasa Indonesia, berdasarkan survei dan wawancara. 

Tahap pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan pada 21 Juni 2024, dengan mengundang orang tua siswa kelas XI dan XII. Tahap evaluasi menunjukkan bahwa kurangnya kemampuan komunikasi siswa disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua dalam penggunaan bahasa saat berkomunikasi. Oleh karena itu, kegiatan lanjutan diperlukan untuk terus memberikan wawasan mengenai peranan penting bahasa dalam pola asuh anak. (Nimas Permata Putri, M.Pd)

Lebih baru Lebih lama