MrJazsohanisharma

Cuaca Ekstrem Mengancam Solo: Waspada Bencana!

 

Cuaca Solo (Foto: Solopos)

SOLO – Kota Solo dalam beberapa waktu terakhir mengalami fluktuasi cuaca yang cukup ekstrem. Pergantian musim yang tidak menentu, ditandai dengan hujan deras, angin kencang, hingga suhu panas yang menyengat, menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

[Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo] mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi segala kemungkinan. Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto,  (4/11/24) mengatakan, "Warga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Persiapkan segala kebutuhan darurat seperti senter, radio, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya."

Penyebab Cuaca Ekstrem

Beberapa faktor yang menyebabkan cuaca ekstrem di Solo antara lain:

  • Perubahan iklim global: Pemanasan global mengakibatkan pola cuaca menjadi tidak menentu dan ekstrem.
  • Fenomena alam: El Nino dan La Nina merupakan fenomena alam yang dapat mempengaruhi pola curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Solo.
  • Urbanisasi: Pertumbuhan kota yang pesat dapat mengubah tata guna lahan dan mempengaruhi sirkulasi udara, sehingga memicu terjadinya cuaca ekstrem.

Dampak Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem di Solo dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti:

  • Banjir: Hujan deras dengan durasi yang lama dapat menyebabkan sungai meluap dan merendam pemukiman warga.
  • Tanah longsor: Lereng-lereng yang gundul dan tidak stabil sangat rentan terhadap longsor, terutama saat hujan deras.
  • Angin puting beliung: Angin kencang yang tiba-tiba dapat merusak rumah, bangunan, dan pohon-pohon.
  • Kekeringan: Suhu panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan kekeringan dan berdampak pada sektor pertanian.

Upaya Mitigasi

Untuk mengurangi dampak negatif dari cuaca ekstrem, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

  • Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya bencana dan cara evakuasi yang benar.
  • Penguatan infrastruktur: Pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, seperti drainase yang baik dan bangunan tahan gempa, sangat penting.
  • Reboisasi: Penanaman kembali pohon-pohon di sekitar kota dapat membantu menyerap air hujan dan mencegah terjadinya tanah longsor.
  • Koordinasi antar lembaga: Koordinasi yang baik antara pemerintah, BPBD, dan masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana.
Penulis: Najwa Faizah Khairunnisa' Prodi Farmasi Fakultas MIPA UNS
Lebih baru Lebih lama