PACITAN TERKINI || Di sebuah pantai sepi, ombak bergulung lembut, dan angin membawa aroma asin laut ke setiap sudut. Pantai ini selalu menjadi tujuan kita, tempat ombak yang menghantam karang seakan mencerminkan isi hati kita. Dua jiwa saling melengkapi, tanpa ikatan pasti yang menamai hubungan mereka.
Siang itu, langit biru terbentang tanpa batas. Aku dan dia berjalan beriringan di sepanjang garis pantai yang basah. Angin laut menyapa lembut, membawa ingatanku pada pria di sampingku. Matanya selalu penuh misteri, seolah menyimpan cerita yang tak pernah ia ungkapkan. Kami bertemu secara kebetulan dua tahun lalu, di pantai ini, ketika laut mempertemukan dua hati yang tanpa rencana. Sejak saat itu, pantai menjadi saksi pertemuan kami, tempat tawa, cerita, dan kebersamaan tanpa pertanyaan tentang apa yang sebenarnya kami jalani.
Namun, hari itu, aku merasa perlu bertanya lagi. Meski aku tahu, ia mungkin sudah jenuh mendengar pertanyaanku.
"Apa kamu pernah merasa bingung tentang hubungan kita?" tanyaku pelan, bersandar di bahunya.
Ia terdiam sejenak, menatap jauh ke laut lepas. “Mungkin,” jawabnya akhirnya. “Tapi kadang, kita tak perlu tahu semua jawabannya, bukan? Yang penting, kita ada di sini, bersama, dan terus menuliskan cerita.”
Aku memberanikan diri menatap matanya. “Tapi kita sudah cukup lama seperti ini. Aku mengenalmu, dan kamu mengenalku. Apakah kita hanya akan tetap seperti ini, tanpa sebuah status yang mendefinisikan kita?”
Ia mengusap kepalaku lembut. “Kamu tak perlu khawatir,” katanya dengan suara yang menenangkan. “Aku ada untuk menjagamu, menyayangimu, dan melengkapimu. Bukan karena kita harus menjadi sesuatu yang jelas, tapi karena di sinilah tempatku—di sampingmu. Aku memilih untuk selalu ada untukmu dan menjadi pria terbaikmu, tanpa perlu sebuah nama untuk hubungan ini.”
Jawabannya, meski sederhana, membuat hatiku tenang. Aku tersenyum tipis, mengangguk pelan. Ternyata, cinta tak selalu butuh definisi. Ia bisa tumbuh dengan indah meski tanpa nama yang pasti.
Kami duduk berdua, menikmati harmoni alam—debur ombak, desiran angin, dan cakrawala yang membentang. Hubungan ini mungkin tak akan pernah memiliki identitas yang jelas, tapi di bawah langit biru yang tak berujung ini, ada aku dan dia, berbagi momen yang tak ternilai, berjanji untuk saling menjaga, tanpa harus mengubah apa-apa.
Oleh: Rizki Putri Khabibbah