MrJazsohanisharma

Potret Kebersamaan di Akhir Perjalanan

 

PACITAN TERKINI || Kelas XII MIPA 3 hari itu dipenuhi semangat dan tawa. Para siswa sibuk bersiap-siap untuk momen yang telah lama dinantikan—sesi foto buku tahunan. Beberapa merapikan seragam mereka, sementara yang lain berkaca, memastikan rambut dan jilbabnya terlihat sempurna. Wajah mereka berseri-seri, mencerminkan antusiasme untuk mengabadikan kenangan bersama.

Di halaman depan sekolah, tempat pemotretan berlangsung, suasana semakin ramai. Fotografer sudah bersiap dengan kamera mereka, dan teman-teman koordinator sibuk membantu mengatur barisan. Wali kelas, Bu Lia, turut mendampingi, memastikan semuanya berjalan lancar. Kami berbaris rapi sesuai arahan fotografer, ada yang duduk, ada yang berdiri, semuanya penuh keceriaan.

Sesi foto berlangsung seru. Kami bergaya formal, lalu beralih ke gaya bebas yang dipenuhi kreativitas dan canda tawa. Meski matahari siang terasa menyengat, semangat kami tak surut. Foto-foto yang diambil tampak begitu indah, merekam kebersamaan kami dalam frame-frame berharga.

Setelah selesai, kami kembali ke kelas. Ada yang bermain game, bercanda, bahkan beristirahat di tengah suasana santai. Namun, di antara momen santai itu, percakapan reflektif muncul.

"Waktu rasanya cepat sekali, ya," ujar Cindy, temanku. "Sebentar lagi kita lulus dan mungkin nggak akan sering ketemu lagi."
"Iya," aku mengiyakan. "Aku bakal rindu suasana kelas ini. Banyak kenangan yang sulit dilupakan."
"Tapi," lanjut Cindy, "semoga meski berpisah, kita tetap saling ingat, dan semuanya bisa mencapai cita-cita masing-masing."
Aku tersenyum, menyadari betapa berharganya kebersamaan ini.

Hari itu, kami tidak hanya berfoto untuk buku tahunan. Kami juga menyimpan momen penuh kehangatan dan kebersamaan, sebuah bab terakhir dalam perjalanan kami sebagai teman satu kelas. Momen yang akan selalu dikenang, meski waktu terus berjalan.

Penulis:  Revika Rindi Meylani 

Lebih baru Lebih lama