PACITAN TERKINI || Senja di pantai itu adalah saksi. Saksi akan kisah enam gadis yang telah menenun kenangan selama bertahun-tahun, mengisi hari-hari dengan tawa, tangis, dan perjuangan bersama. Di bawah langit yang perlahan beranjak jingga, suara debur ombak menjadi latar harmoni yang sempurna.
Aku menuangkan minuman ke dalam gelas plastik, mengedarkan pandangan pada mereka yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupku.
"Guys," ucapku sambil tersenyum. "Kalau suatu saat kita berpisah, jangan pernah lupakan apa yang sudah kita lalui di pantai ini, ya."
Kelima gadis itu menghentikan aktivitasnya. Pandangan mereka berpindah dari keripik dan gelas minuman ke gulungan ombak yang menari lembut. Langit senja, dengan guratan merah dan oranye, memeluk kami dalam kehangatan yang sulit dijelaskan.
Salah satu teman baikku, sebut saja Hana, tersenyum lembut. "Tentu saja," katanya. "Kita meninggalkan kenangan indah di sini, dan itu gak akan pernah terlupakan. Kalau nanti kalian kangen, datang saja ke pantai ini, gelar tikar, bawa camilan, dan nikmati pemandangan gulungan ombak seperti ini."
Kami semua mengangguk, setuju dalam diam. Momen ini terasa begitu magis, seolah waktu berhenti untuk memberikan ruang bagi hati kami berbicara.
"Dan kalau kalian udah lulus," tambah Lila, gadis lainnya, dengan suara penuh harap, "jangan lupain aku, ya. Apa yang sudah kita jalani selama tiga tahun ini gak boleh tenggelam oleh waktu."
Serempak kami menjawab, "Tentu saja! Kita kan bestie. Susah senang sudah kita hadapi bersama."
Hening sesaat. Kami saling pandang, membagi rasa haru yang tidak terucap. Di balik senyum kami, terselip doa agar waktu tidak pernah menghapus persahabatan ini.
Aku menatap mereka, mencoba merekam wajah-wajah yang penuh arti itu. "Ingat, ya," kataku pelan. "Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Tapi, jangan pernah lupakan momen-momen yang sudah kita jalani."
Senja kian memudar, perlahan menyerahkan malam pada bintang-bintang. Kami berkemas, tapi hati kami tetap tertambat di pantai itu, di bawah langit yang telah menjadi saksi janji sederhana namun penuh makna.
Entah di mana kami nanti, janji itu akan selalu membisikkan kenangan. Bahwa di suatu pantai yang indah, senja pernah menjadi saksi persahabatan kami yang tak tergantikan.
Penulis: Hanisya Listyadani