Senja di Pancer Door

 

PACITAN TERKINI || Setiap sore, ada satu tempat yang selalu memikat hatiku—Pantai Pancer Door. Angin sejuk dan suara debur ombak yang khas seakan menyapa hangat, mengundang siapa saja untuk larut dalam keindahannya. Sore itu, aku dan Nur menghabiskan waktu bersama di sana, menikmati keajaiban senja.

"Bagaimana pemandangan Pantai Pancer sore ini? Bagus, kan?" tanyaku antusias.

"Sangat indah," jawab Nur sambil tersenyum. "Aku harap kita bisa sering-sering ke sini, Wa."

Aku mengangguk yakin. "Pasti!"

Namun, di balik keindahan itu, ada pemandangan yang sedikit mengganggu. Sampah-sampah berserakan, ditinggalkan oleh tangan-tangan yang tak bertanggung jawab. Pandanganku teralihkan sejenak.

"Mengapa di tempat seindah ini masih ada yang buang sampah sembarangan ya?" tanyaku, penuh rasa penasaran.

Nur menghela napas. "Entahlah, mungkin mereka tidak sadar betapa berharganya tempat ini."

Aku hanya bisa mengangguk, merenungi ucapannya.

Aku kemudian menceritakan sebuah petualangan yang pernah kulakukan di pantai ini. "Kau tahu, dulu aku pernah berjalan menyusuri pantai ini sampai ke Pantai Teleng Ria. Rasanya luar biasa."

"Wow, itu pasti menyenangkan! Lain kali kau harus melakukannya bersamaku," jawab Nur sambil tertawa kecil.

Aku tertawa pelan. "Tapi itu melelahkan, Nur. Kau yakin mau melakukannya?"

"Tentu saja! Salahmu sendiri tidak mengajakku waktu itu," balasnya, tertawa lepas.

"Baiklah," kataku akhirnya. "Lain hari, kita akan menyusuri pantai ini bersama."

Kami terdiam sejenak, menikmati senja yang perlahan turun ke ufuk barat, sebelum kembali berbincang dan tertawa. Waktu seakan melambat di tengah keindahan itu.

"Kita memang harus sering ke sini, Nur. Suasana di sini sangat pas untuk bercerita," ujarku.

Nur tersenyum. "Benar, Wa. Rasanya capekku hari ini hilang begitu saja."

Di Pantai Pancer Door, aku tak hanya menikmati pemandangan matahari tenggelam, tapi juga melepas lelah bersama sahabatku. Aku berharap, momen-momen seperti ini bisa terus terulang, selamanya.

Penulis: Khutwatul Auliya

Lebih baru Lebih lama