MrJazsohanisharma

Mata Kuliah Jurnalistik "Agoes Hendriyanto"



MATA KULIAH JURNALISTIK (AGOES HENDRIYANTO)

 Dosen Pengampu: Dr. Agoes Hendriyanto

 Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah jurnalistik adalah sebuah perjalanan mendalam ke dalam dunia jurnalistik dan profesi wartawan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan memahami berbagai aspek yang menjadi landasan dalam pekerjaan jurnalistik.

Berikut adalah materi-materi yang akan diajarkan dalam mata kuliah jurnalistik.

1.  Jurnalistik dan Profesi Wartawan

  • Sejarah perkembangan jurnalistik.
  • Peran dan tanggung jawab wartawan dalam masyarakat.

2. Pengertian Jurnalistik 

  • Jurnalisme berasal dari kata "journal," yang mengacu pada catatan harian yang mencerminkan kejadian sehari-hari. Jadi, jurnalisme adalah kegiatan yang melibatkan pengumpulan, penelitian, pembuatan, dan penyajian berita serta informasi dengan menggunakan media. Ini adalah cara untuk menghimpun fakta-fakta dan melaporkan peristiwa yang benar-benar terjadi atau bahkan yang tidak terjadi, yang menarik perhatian orang. Jurnalisme melibatkan pengaturan dan penyampaian informasi kepada audiens atau pembaca yang merupakan langganan media tersebut.
  • Jurnalisme memiliki peran yang berbeda tergantung pada pandangan dan paradigma yang dianut. Sebagai contoh, pandangan Pers Timur, seperti yang diungkapkan oleh Lenin, melihat jurnalisme sebagai alat kolektif yang mengorganisir, mengagitasi, dan mempropagandakan ideologi. Sementara itu, paradigma Pers Barat melihat berita sebagai komoditas yang harus menarik perhatian, seperti yang dinyatakan oleh Lord Northcliffe dalam ungkapannya bahwa "Berita adalah segala hal yang di luar kebiasaan."
  • Dalam praktiknya, jurnalisme melibatkan teknik penyajian berita, mulai dari proses pengkodean informasi hingga berita menjadi pesan dalam wacana yang dipublikasikan kepada pembaca. Namun, jurnalisme juga mencerminkan implementasi ideologi tertentu, yang memengaruhi cara berita disajikan dan dipersepsikan.
  • Karakteristik dan unsur-unsur berita 5 W (Where, What, Why, When, Who dan 1 H How).
  • Kriteria berita yang baik

Berdasarkan Undang-Undang Pers nomor 40 tahun 1999, publikasi di media online harus memenuhi persyaratan berikut:

  1. Berita tidak boleh mengandung informasi yang tidak benar, fitnah, kejam, atau materi pornografi.
  2. Berita yang berpotensi menimbulkan prasangka dan kebencian yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta menciptakan potensi untuk tindakan kekerasan harus dihindari.
  3. Berita tidak boleh bersifat diskriminatif, terutama yang didasarkan pada perbedaan jenis kelamin dan bahasa, dan tidak boleh merendahkan martabat orang yang termasuk dalam kelompok yang lebih lemah, miskin, sakit, memiliki cacat mental, atau cacat fisik.
  • Perbedaan antara berita dan opini.

3. Teknik Menulis Berita 

  • Struktur berita 5W+1H,
  • Lead yang menarik,

4. Membuat Feature

  • Konsep dan ciri-ciri feature.
  • Teknik menulis feature yang menarik.
  • Contoh-contoh feature yang sukses.

5. Teknik Wawancara dan  Sumber Berita 

  • Cara mendapatkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya.
  • Etika dalam menggunakan sumber berita.
  • Identifikasi berita palsu (hoaks) dan berita yang tidak valid.

6. Teknik Persiapan, Pelaksanaan, dan Permasalahan Wawancara

  • Persiapan sebelum melakukan wawancara.
  • Teknik-teknik wawancara yang efektif.
  • Mengatasi permasalahan yang muncul selama wawancara.

7. Kegiatan Reporting

  • Peliputan berbagai jenis peristiwa, seperti berita politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
  • Teknik pengumpulan informasi lapangan.

8. Gaya Bahasa dan Penyuntingan dalam Jurnalistik

  • Penggunaan bahasa yang tepat dan teknik penyuntingan yang baik sangat penting untuk memastikan berita yang akurat, mudah dipahami, dan kredibel.
  • Kaidah penulisan jurnalistik
  • Teknik editing dan proofreading
  • Penggunaan kutipan dan atribusi sumber.

9. Etika  Jurnalistik dan Penerapannya

  • Etika jurnalistik dan kode etik wartawan.
  • Hukum dan regulasi yang berkaitan dengan jurnalistik.
  • Penerapan praktik jurnalistik dalam dunia media elektronik dan media online lokal.

Kontrak Kuliah

Penilaian:

  • Absensi 20 %

  • Tugas Berbasis Proyek  prosesentasi penilaian 30 %. Buat konten di media sosial youtube dengan tema wisata Pacitan, Olahraga Pacitan dan UMKM. Durasi 8 menit dengan gunakan dubing suara, video asli dengan di dalamnya memuat stkip, pjkr. Video onvestigasi dengan minimal 4 narasumber terkait dengan tema.

  • Tugas 10 % buat 4 berita, Ketentuan dengan mengacu pada Apa (What ) + Where (Tempat)  + When (Waktu Hari (tgl/bln/thn)+ Why (Mengapa) + Who  (Siapa bisa narasumber) + How (Bagaimana).  Minimal 4 paragraf dengan 3 narasumber baik yang pro dan kontra.

  • Kuis 10 %

  • Mid Test 10 %

  • UAS 20 %

SEJARAH JURNALISTIK

Sejarah jurnalistik dimulai pada zaman Romawi Kuno dengan munculnya Acta Diurna, yang merupakan papan pengumuman atau papan informasi yang menjalankan fungsi pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Kaisar Julius Caesar dianggap sebagai "Bapak Pers Dunia" karena memerintahkan hasil sidang senat dan berbagai berita harian untuk diumumkan pada Acta Diurna. Papan pengumuman ini dipasang di Forum Romanum, pusat kota, dan berita di dalamnya disebarluaskan. Para Diurnarii adalah orang-orang yang bertugas membuat catatan tentang isi Acta Diurna setiap hari untuk para tuan tanah dan hartawan.

Kata "jurnalistik" berasal dari Bahasa Latin "Diurnal," yang berarti harian atau setiap hari. Kemajuan jurnalistik berlanjut dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johan Guttenberg pada tahun 1450, yang memungkinkan penyebaran berita dan informasi secara lebih efisien. Surat kabar cetak teratur pertama adalah Oxford Gazette di Inggris pada tahun 1665, yang kemudian berganti nama menjadi London Gazette.

Pada abad ke-19, muncul istilah "Yellow Journalism" yang menggambarkan persaingan antara dua koran besar di New York, yang dimiliki oleh Joseph Pulitzer dan William Randolph Hearst. Meskipun awalnya pers di AS cenderung partisan dan sering menyerang politisi tanpa objektivitas, para wartawan kemudian menyadari pentingnya pertanggungjawaban sosial dalam pemberitaan.

HAKIKAT JURNALISME Pertemuan 2-5 silakan klik

Teknik Dasar Menulis Berita

Menulis berita memerlukan teknik yang tepat agar informasi yang disampaikan jelas, akurat, dan menarik bagi pembaca. Salah satu teknik utama dalam jurnalistik adalah penggunaan struktur berita 5W+1H, membuat lead yang menarik, serta memahami jenis-jenis berita yang sesuai dengan kebutuhan media dan pembaca.

1. Struktur Berita (5W+1H)

Dalam dunia jurnalistik, setiap berita harus menjawab enam unsur penting yang dikenal dengan 5W+1H, yaitu:

  • What (Apa) → Apa yang terjadi?
  • Who (Siapa) → Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini?
  • Where (Di mana) → Di mana peristiwa ini terjadi?
  • When (Kapan) → Kapan peristiwa ini terjadi?
  • Why (Mengapa) → Mengapa peristiwa ini terjadi?
  • How (Bagaimana) → Bagaimana peristiwa ini terjadi?

Penerapan 5W+1H membantu jurnalis menyusun berita yang lengkap, jelas, dan informatif bagi pembaca.

2. Lead Berita yang Menarik

Lead (teras berita) adalah paragraf pembuka dalam berita yang berfungsi untuk menarik perhatian pembaca sekaligus menyampaikan inti informasi secara ringkas. Beberapa jenis lead yang umum digunakan:

  • Lead langsung (Straight Lead) → Langsung menyampaikan inti berita dengan menggunakan 5W+1H.
  • Lead kutipan (Quotation Lead) → Memulai berita dengan kutipan dari tokoh atau narasumber penting.
  • Lead deskriptif (Descriptive Lead) → Menggunakan deskripsi suasana atau kejadian untuk menarik perhatian pembaca.
  • Lead anekdot (Anecdotal Lead) → Menggunakan cerita singkat yang relevan dengan topik berita.

Contoh lead langsung:
"Pemerintah Kabupaten Pacitan resmi menggelar Festival Budaya pada Sabtu (20/7) di Alun-alun Pacitan, dengan menghadirkan berbagai kesenian tradisional dari seluruh kecamatan."

3. Jenis-Jenis Berita

  1. Straight News (Berita Langsung)
    • Berita yang ditulis secara singkat dan langsung ke inti peristiwa.
    • Biasanya digunakan dalam media cetak maupun online untuk menyampaikan informasi aktual dan faktual.
    • Contoh: Berita tentang bencana alam, keputusan pemerintah, atau hasil pertandingan olahraga.
  2. Feature (Berita Mendalam)
    • Berita yang tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi juga menggali sisi human interest (emosional) dari suatu peristiwa.
    • Biasanya lebih panjang, menggunakan gaya bahasa yang lebih naratif dan deskriptif.
    • Contoh: Kisah perjuangan atlet difabel yang berkompetisi di ajang internasional.
  3. Opini (Artikel Opini/Editorial)
    • Berita yang berisi pendapat atau analisis mendalam dari seorang pakar atau jurnalis mengenai suatu isu.
    • Biasanya dimuat di kolom editorial, esai opini, atau tajuk rencana media.
    • Contoh: Opini tentang dampak media sosial terhadap politik nasional.

Kesimpulan

Menguasai teknik dasar menulis berita sangat penting bagi jurnalis agar dapat menyampaikan informasi secara jelas, menarik, dan akurat. Dengan memahami struktur 5W+1H, memilih lead yang tepat, serta menentukan jenis berita yang sesuai, seorang jurnalis dapat menghasilkan berita berkualitas yang bermanfaat bagi masyarakat.

KEBEBASAN BERPENDAPAT

Tugas 1 Menulis Berita Hard News

Tugas ini akan menguji kemampuan mahasiswa dalam menulis berita berdasarkan peristiwa aktual dan penting.

Mereka harus memahami unsur-unsur berita 5W dan H (who, what, when, where, why, dan how) serta mampu menyusun berita dengan gaya penulisan yang objektif.

Dalam tugas ini, mahasiswa diharapkan untuk memahami bahwa berita hard news adalah jenis berita yang harus bersifat objektif dan mengutamakan akurasi. Tugas ini akan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan dasar dalam jurnalisme serta memahami pentingnya melaporkan berita dengan integritas dan etika yang tinggi.

Deskripsi Tugas:

  1. Pemilihan Peristiwa: Mahasiswa diminta untuk memilih satu peristiwa hard news yang sesuai dengan kriteria berita aktual dan penting. Peristiwa ini dapat berupa peristiwa politik, kecelakaan, bencana alam, peristiwa penting dalam masyarakat, atau peristiwa berdampak nasional atau lokal.
  2. Riset dan Pengumpulan Informasi: Setelah pemilihan peristiwa, mahasiswa harus melakukan riset dan mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut. Informasi dapat diperoleh melalui sumber-sumber berita, wawancara dengan saksi atau pihak terkait, dan sumber-sumber resmi lainnya.
  3. Struktur Berita: Mahasiswa harus menyusun berita dengan struktur yang sesuai. Berita hard news umumnya memiliki unsur-unsur berita penting seperti who (siapa), what (apa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Struktur berita harus jelas dan teratur.
  4. Gaya Penulisan: Gaya penulisan yang digunakan harus objektif dan netral. Mahasiswa harus menghindari penggunaan bahasa yang bias atau subjektif. Gaya penulisan harus mengikuti prinsip-prinsip penulisan berita yang baik.
  5. Penulisan Berita: Setelah mengumpulkan informasi dan menentukan struktur berita, mahasiswa harus menulis berita dengan bahasa yang jelas dan informatif. Mereka harus merangkum informasi dengan singkat namun komprehensif.
  6. Penyuntingan dan Revisi: Mahasiswa sebaiknya melakukan penyuntingan dan revisi terhadap berita yang telah mereka tulis. Pastikan berita bebas dari kesalahan tata bahasa dan fakta yang salah.
  7. Penyajian Berita: Berita harus disajikan dalam format yang sesuai. Dalam lingkungan pembelajaran, berita dapat disampaikan dalam bentuk teks tertulis. Judul berita harus menarik perhatian pembaca

Tugas akan dinilai berdasarkan:

  • Kriteria relevansi dan aktualitas peristiwa yang dipilih.
  • Akurasi dan keberagaman sumber informasi.
  • Struktur berita yang sesuai.
  • Gaya penulisan yang objektif.
  • Ketepatan dalam merangkum informasi.
  • Penyuntingan dan revisi yang baik.
  • Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika jurnalistik.

Pertemuan 9

Wawancara  dan Sumber Informasi

Menggali informasi dari sumber berita yang kredibel terhadap sebuah peristiwa memerlukan keahlian khusus untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan data yang diperoleh. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Identifikasi Peristiwa

  • Tentukan Fokus: Kenali inti peristiwa, seperti apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana hal itu terjadi.
  • Kenali Aspek yang Ingin Diliput: Tentukan aspek tertentu dari peristiwa yang relevan untuk dibahas, seperti dampak sosial, ekonomi, atau politik.

2. Menentukan Sumber Informasi yang Relevan

  • Sumber Primer: Temukan individu atau pihak langsung yang terlibat dalam peristiwa tersebut, seperti saksi mata, korban, atau pelaku.
  • Sumber Sekunder: Gunakan laporan resmi, pernyataan institusi, atau data dari pihak terkait yang tidak terlibat langsung.
  • Media Kredibel: Cari liputan dari media terpercaya yang telah memverifikasi fakta.
  • Dokumen dan Arsip: Telusuri dokumen terkait, seperti laporan polisi, rekaman video, atau dokumen resmi.

3. Teknik Wawancara

  • Rencanakan Pertanyaan: Susun pertanyaan terbuka yang dapat menggali informasi lebih dalam.
  • Gunakan Etika Wawancara: Pastikan transparansi dalam tujuan wawancara dan hargai privasi narasumber.
  • Cek Konsistensi Jawaban: Ajukan pertanyaan ulang dengan cara berbeda untuk memastikan konsistensi narasumber.

4. Pengumpulan Data Lapangan

  • Kunjungi Lokasi: Jika memungkinkan, datangi lokasi peristiwa untuk mengamati langsung situasi dan kondisi.
  • Dokumentasikan: Gunakan foto, video, atau catatan tertulis untuk merekam informasi di tempat kejadian.
  • Berbincang dengan Saksi: Temui pihak-pihak yang berada di lokasi saat peristiwa terjadi.

5. Verifikasi Fakta

  • Cek Keabsahan Sumber: Pastikan bahwa sumber informasi memiliki reputasi baik dan berkompeten.
  • Gunakan Data Pendukung: Cocokkan informasi yang diperoleh dengan data atau laporan dari sumber lain.
  • Tanyakan dari Berbagai Sudut Pandang: Hindari kesimpulan dari satu sudut pandang saja dengan mengumpulkan opini dari pihak yang berbeda.

6. Etika dalam Penggalian Berita

  • Hindari Bias: Pastikan penggalian berita tidak dipengaruhi oleh preferensi pribadi atau tekanan pihak tertentu.
  • Lindungi Sumber: Jaga kerahasiaan identitas narasumber jika diperlukan demi keselamatan mereka.
  • Gunakan dengan Tanggung Jawab: Pastikan informasi yang diperoleh tidak digunakan untuk menyebarkan hoaks atau kepentingan yang merugikan.

Menggali sumber berita secara cermat dan bertanggung jawab akan menghasilkan informasi yang berkualitas, kredibel, dan bermanfaat bagi pembaca atau masyarakat luas.

LATIHAN SOAL 

MATA KULIAH JURNALISTIK

Jawablah pertanyaan di bawah ini  dengan ketentuan sebagai berikut.

Ditulis tangan di kertas folio bergaris.

Pertanyaannya sebagai berikut:

  1. Sebutkan dan jelaskan pengertian dari jurnalisme terutama dari beberapa  tokoh terkenal !
  2. Apa perbedaan antara berita dan opini? Berikan contoh masing-masing.
  3. Gambarkan langkah-langkah dalam proses penulisan berita, mulai dari penentuan topik hingga penyuntingan final.
  4. Jelaskan prinsip 5W+H dan berikan contoh bagaimana prinsip ini diterapkan dalam sebuah berita.
  5. Apa yang dimaksud dengan "lead" dalam penulisan berita? Bagaimana sebuah "lead" yang baik dapat menarik perhatian pembaca?
  6. Bagaimana etika jurnalistik memainkan peran dalam pekerjaan jurnalis? Sebutkan beberapa prinsip etika yang penting terutama terkait dengan sembilan elemen jurnalisme Bil Kovack .
  7. Tuliskan sebuah kalimat berita yang baik dengan memperhatikan prinsip KISS (Keep It Short and Simple) dan mengandung unsur-unsur 5W+H.
  8. Jelaskan perbedaan antara feature dan hard news, serta berikan contoh masing-masing.
  9. Apa yang dimaksud dengan jurnalisme  konvensional, online, dan elektronik ? Sebutkan dan jelaskan perbedaannya !
  10. Bagaimana penggunaan teknologi dan media sosial memengaruhi praktik jurnalistik? Sebutkan beberapa tantangan dan peluang yang muncul.

 

Pertemuan 10.  Investigasi dalam Jurnalistik

Investigasi dalam Jurnalistik

Jurnalistik investigasi adalah salah satu jenis peliputan mendalam yang berfokus pada pengungkapan informasi yang tersembunyi atau tidak mudah diakses oleh publik. Investigasi ini biasanya dilakukan untuk mengungkap fakta penting yang memiliki dampak besar terhadap masyarakat, seperti kasus korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, atau ketidakadilan sosial.

Tujuan Jurnalistik Investigasi

  1. Mengungkap Fakta yang Tidak Terlihat: Mencari informasi yang disembunyikan atau sulit diakses oleh publik.
  2. Mengawasi Kekuasaan: Membongkar penyalahgunaan wewenang oleh individu, institusi, atau pemerintah.
  3. Memberikan Pemahaman Mendalam: Menyajikan informasi kompleks dengan cara yang dapat dimengerti masyarakat.
  4. Mendorong Perubahan Sosial: Memotivasi masyarakat dan pihak berwenang untuk bertindak berdasarkan temuan yang diungkapkan.

Karakteristik Investigasi Jurnalistik

  1. Berbasis Fakta dan Data: Semua temuan harus diverifikasi secara menyeluruh untuk memastikan keakuratan informasi.
  2. Waktu Penelitian yang Panjang: Memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan peliputan berita biasa.
  3. Proses Mendalam: Melibatkan penggalian informasi dari berbagai sumber, dokumen, dan observasi langsung.
  4. Berisiko Tinggi: Kadang menghadapi tekanan, ancaman, atau tantangan hukum, terutama jika menyentuh isu sensitif.

Tahapan Investigasi Jurnalistik

  1. Pemilihan Topik:
    • Fokus pada isu yang relevan, penting, dan memiliki dampak besar.
    • Pastikan isu tersebut belum banyak diliput secara mendalam.
  2. Perencanaan:
    • Susun rencana kerja, termasuk sumber yang akan diwawancarai, dokumen yang perlu diperiksa, dan pendekatan peliputan.
  3. Pengumpulan Data:
    • Wawancara Sumber Primer: Menggali informasi dari saksi mata, korban, atau pelaku yang terkait.
    • Dokumen dan Arsip: Memeriksa laporan resmi, kontrak, atau dokumen lain yang relevan.
    • Observasi Lapangan: Mengunjungi lokasi atau situasi terkait untuk melihat langsung kondisi yang terjadi.
  4. Analisis Data:
    • Mengorganisasi temuan dan mengidentifikasi pola, hubungan, atau bukti pendukung.
    • Menghindari kesimpulan yang bias dengan memastikan fakta berasal dari berbagai perspektif.
  5. Verifikasi:
    • Mengecek ulang semua data dan informasi untuk memastikan kebenarannya.
    • Memastikan setiap klaim didukung oleh bukti yang jelas dan dapat dipercaya.
  6. Penulisan dan Pelaporan:
    • Menyajikan temuan secara jelas, terstruktur, dan menarik agar dapat dipahami oleh pembaca.
    • Melibatkan narasi yang kuat dan fakta yang didukung bukti visual, seperti foto atau video.
  7. Etika dan Keamanan:
    • Menjaga kerahasiaan narasumber jika diperlukan.
    • Menghindari konflik kepentingan dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

Contoh Kasus Jurnalistik Investigasi

  1. Skandal Watergate (1972): Mengungkap penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Richard Nixon di Amerika Serikat.
  2. Panama Papers (2016): Membongkar jaringan penggelapan pajak global oleh individu dan perusahaan besar.
  3. Korupsi di Indonesia: Banyak laporan investigasi diungkap oleh media seperti Tempo dan Kompas, terkait kasus besar seperti korupsi e-KTP.

 

 Jurnalisme Online

Gaya Bahasa dan Penyuntingan dalam Jurnalistik

Dalam dunia jurnalistik, penggunaan bahasa yang tepat dan teknik penyuntingan yang baik sangat penting untuk memastikan berita yang akurat, mudah dipahami, dan kredibel. Tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam penyuntingan jurnalistik adalah kaidah penulisan jurnalistik, teknik editing dan proofreading, serta penggunaan kutipan dan atribusi sumber.

1. Kaidah Penulisan Jurnalistik

Kaidah penulisan jurnalistik berbeda dengan tulisan akademik atau sastra. Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam penulisan berita yang baik:

  • Ringkas & Padat → Gunakan kalimat yang singkat dan langsung ke inti informasi.
  • Jelas & Objektif → Hindari opini pribadi atau bahasa yang ambigu.
  • Bahasa yang Sederhana & Mudah Dipahami → Hindari jargon atau istilah teknis yang sulit dimengerti pembaca umum.
  • Aktual & Faktual → Informasi yang ditulis harus berdasarkan fakta dan bersifat terkini.
  • Tertib Ejaan & Tata Bahasa → Mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk memastikan tulisan mudah dipahami.

Contoh kalimat yang benar:
"Presiden Joko Widodo meresmikan proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatra pada Senin (15/1) di Lampung."

Contoh kalimat yang salah:
"Presiden kita, Pak Jokowi yang hebat itu, akhirnya datang ke Lampung buat resmikan jalan tol." (Mengandung opini dan bahasa tidak formal)

2. Teknik Editing dan Proofreading

Editing dan proofreading adalah proses penting dalam penulisan jurnalistik untuk memastikan berita bebas dari kesalahan.

  • Editing (Penyuntingan):
    • Memastikan isi berita sudah sesuai dengan prinsip jurnalistik (5W+1H).
    • Menyesuaikan struktur berita agar mengalir dengan baik.
    • Memeriksa konsistensi gaya bahasa dan penyajian fakta.
  • Proofreading (Pemeriksaan akhir):
    • Mengecek ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.
    • Menghindari kesalahan tipografi (typo).
    • Memeriksa kembali nama, tanggal, dan angka agar tidak ada kesalahan informasi.

Tips dalam editing & proofreading:
✔ Baca ulang berita secara perlahan untuk mengecek kesalahan.
✔ Gunakan alat bantu seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Ejaan.
✔ Minta orang lain membaca berita untuk mendapatkan masukan tambahan.

3. Penggunaan Kutipan dan Atribusi Sumber

Dalam jurnalistik, kutipan (quotes) digunakan untuk menambah kredibilitas berita dan memberikan sudut pandang langsung dari narasumber. Atribusi sumber (source attribution) memastikan bahwa informasi yang disajikan memiliki dasar yang jelas dan dapat dipercaya.

Jenis Kutipan dalam Jurnalistik

  1. Kutipan Langsung → Menggunakan pernyataan asli narasumber tanpa perubahan.
    • Contoh:

      "Kami akan segera menyelesaikan proyek ini sebelum akhir tahun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

  2. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase) → Menggunakan kata-kata sendiri untuk merangkum ucapan narasumber.
    • Contoh:

      Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa proyek akan rampung sebelum akhir tahun.

Atribusi Sumber yang Benar

  • Sebutkan nama dan jabatan narasumber saat pertama kali disebut dalam berita.
  • Gunakan sumber yang kredibel seperti pejabat resmi, pakar, atau lembaga terpercaya.
  • Hindari sumber anonim, kecuali dalam kondisi khusus dengan alasan keamanan.

Contoh atribusi yang benar:
"Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia menurun sebesar 1,2 persen tahun ini."

Kesimpulan

Menggunakan gaya bahasa jurnalistik yang tepat serta melakukan editing dan proofreading dengan baik akan meningkatkan kualitas berita. Selain itu, penggunaan kutipan dan atribusi sumber yang akurat akan memperkuat kredibilitas informasi yang disajikan. Dengan memahami ketiga aspek ini, seorang jurnalis dapat menghasilkan berita yang jelas, terpercaya, dan menarik bagi pembaca.

Menyusun Feature Story

Feature story adalah salah satu aspek penting dalam mata kuliah jurnalistik yang menguji kemampuan mahasiswa dalam menyusun cerita yang lebih mendalam dan menggali aspek-aspek unik, menarik, dan mendalam dari suatu topik atau peristiwa. Berikut adalah deskripsi tugas membuat feature story:

Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam:

  • Mengidentifikasi topik atau peristiwa yang dapat dijadikan feature story.
  • Mendalaminya dengan riset dan wawancara.
  • Menyusun cerita yang menarik, informatif, dan memikat.
  • Menggunakan gaya penulisan yang kreatif dan deskriptif.

Feature story dapat disampaikan dalam berbagai format.  Bisa berbentuk  teks,  atau video. Mahasiswa harus menyusun cerita berdasarkan realitas nyata yang ada di sekitar masyarakat.  Formatnya: Pendahuluan atau latar belakang, ada permasalahan yang diangkat dalam cerita, pengumpulan data-data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah. Jangan lupa penutup dan foto asli.

Contoh: Kuli Panggul kayu Jadi Sarjana; Si Misno  Pejuang Keluarga, Si Tari  Penjaga Hutan Lawu, Mimpi Penderes Air Nira, Anak Desa Menjadi Polisi. dsb

 

PERTEMUAN 11. KESANTUNAN BERBAHASA DI MEDIA SOSIAL

PERTEMUAN 12-13. Undang-Undang Nomor 40 1999 Tentang Pers

Tugas 1

Buat Berita dengan senantiasa mengacu pada 5 W dan 1 H. 

Silakan  mahasiswa  untuk melakukan wawancara dengan tokoh terkenal atau sumber informasi penting dalam komunitas mereka.

Mereka harus mempersiapkan pertanyaan yang relevan dan efektif serta mengambil catatan yang akurat selama wawancara.

 Jurnalisme Elektronik (TV)

https://www.youtube.com/watch?v=DrK3cmJu3yI

Tugas Proyek

Buatlan reportase pilih salah satu tema sebagai berikut:

Wisata, Budaya, Sosial Ekonomi, UMKM

Berupa Video dengan durasi 3-  5 menit

  1. Tugas kelompok maksimal 3 orang dengan peran sebagai reporter, penulis naskah, dan editor / fotografer.
  2. Pendahuluan ataupun awal video: Salam secara nasional,  sebutkan nama saudara, tema dari video saudara, tempat mengambil video, serta tanggal pengambilan gambar.
  3. Pada awal video tampilkan logo
  4. Isi dari reportase saudara dengan memilih salah satu tema
  5. Penutup

Video dengan program edit video terbaru sehingga videonya menarik

Beranggotakan 3 orang.  Foto atau video harus orisinil, bukan jiplak karya orang lain.

 MATERI OPINI ATAU ARTIKEL ILMIAH dan FEATURE

Tugas 2  Membuat Feature Berita terkait 10 Objek Pemajuan Kebudayaan di Pacitan 

 

 

Ringkasan Jurnalisme

 Media Baru Sudut Pandang Jean Baudrillard

BILL KOVACH TOKOH JURNALISME DUNIA DENGAN SEMBILAN ELEMEN JURNALISME


 

Lebih baru Lebih lama