MrJazsohanisharma

Ceprotan: Tradisi Warisan Leluhur yang Bangkitkan Ekonomi Warga Sekar

 

Pacitan, Jawa Timur – Di tengah derasnya arus modernisasi, masyarakat Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, tetap setia menjaga warisan leluhur melalui tradisi tahunan Upacara Adat Ceprotan. Tak sekadar seremoni budaya, Ceprotan kini menjelma menjadi magnet sosial dan ekonomi yang menghidupkan denyut kehidupan warga, khususnya para pelaku usaha kecil.

Setiap bulan Longkang dalam penanggalan Jawa, ratusan orang berkumpul menyaksikan perhelatan adat yang unik dan penuh nilai historis ini. Warga mengenakan pakaian adat, membawa hasil bumi, dan ikut serta dalam ritual simbolik saling melempar ketupat, sebagai lambang tolak bala dan rasa syukur atas panen serta rezeki yang telah diberikan.

Namun, di balik kemeriahan budaya itu, tersimpan geliat ekonomi rakyat yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dwi, salah satu warga yang menjual penganan khas seperti lontong, legender, pecel, dan kolong, mengaku mendapatkan rejeki berlimpah dari tradisi ini. 

“Kalau hari biasa, penghasilan pas-pasan. Tapi saat Ceprotan, saya bisa dapat untung tiga sampai empat kali lipat,” ujar Dwi dengan senyum mengembang.

Fenomena ini menjadi bukti nyata bagaimana kearifan lokal bisa menjadi pendorong ekonomi kerakyatan. Tak hanya Dwi, puluhan warga lain membuka lapak dadakan di sepanjang rute acara, menjajakan makanan, mainan, hingga kerajinan tangan lokal.

Wakil Bupati Pacitan, Gagarin Sumrambah, yang turut hadir dalam gelaran Ceprotan pada Minggu (18/25), memberikan apresiasi terhadap semangat masyarakat dalam menjaga tradisi dan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Mari manfaatkan nilai ekonomi ini sebaik-baiknya. Semoga masyarakat Desa Sekar dan seluruh Kabupaten Pacitan bisa semakin sejahtera dan bahagia,” ujarnya penuh semangat.

Lebih dari sekadar perayaan budaya, Ceprotan telah menjelma menjadi simbol kebersamaan, gotong royong, serta silaturahmi antargenerasi. Tradisi ini menjadi ruang pertemuan lintas usia dan asal, memperkuat identitas warga sekaligus membuka jendela peluang baru, terutama di sektor pariwisata dan UMKM lokal.

Ceprotan adalah bukti bahwa melestarikan tradisi bukan hanya tentang menjaga budaya, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dan di Desa Sekar, warisan leluhur bukan sekadar cerita masa lalu—ia adalah harapan untuk masa depan.

Lebih baru Lebih lama