MrJazsohanisharma

Menghidupkan Warisan Leluhur: Kolaborasi Tri Hartanto dan Museum Song Terus Lestarikan Wayang Beber

 

PACITAN TERKINI - Tri Hartanto, seorang pegiat budaya sekaligus pewaris tradisi seni Wayang Beber, kini menggagas langkah strategis untuk pelestarian warisan budaya melalui kemitraannya dengan Museum Song Terus, di Unit Museum Song Terus, Wareng Pacitan, Selasa (20/5/25).

Upaya ini didukung oleh hibah Dana Indonesiana 2025 dalam kategori Dana Kelola Pelestarian Maestro (DKPM), yang menjadi pijakan penting bagi revitalisasi salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tersebut.

Kepala Unit Museum Song Terus, Haris Rahmanendra, S.S.,M.A., menyambut hangat inisiasi ini. Dalam sambutannya, ia menyatakan kesediaan penuh mendukung kegiatan tersebut. “Waktunya kami ikut  27199_DKPM_Tri Hartanto, sebagai penerima hibah. Tapi satu hal: acara ini harus spektakuler, jangan biasa-biasa saja,” tegas Haris, memicu semangat tim dalam rapat persiapan.

Tri Hartanto pewaris artefact  menjelaskan pada rapat persiapan bahwa Wayang Beber Tawangalun sendiri merupakan salah satu dari tiga wayang beber tertua di dunia. Diciptakan pada tahun 1692 Masehi, artefak ini menjadi kekayaan budaya yang tidak ternilai. Dua wayang beber lainnya saat ini tersimpan di Museum Leiden, Belanda dan di Gunungkidul, Yogyakarta. Keunikan Wayang Beber Tawangalun menjadikannya pusat perhatian dalam upaya dokumentasi dan regenerasi nilai-nilai budaya tradisional.

Kolaborasi ini bukan sekadar agenda pelestarian formalitas, tetapi menjadi bentuk nyata dari semangat regenerasi dan pemajuan kebudayaan. Wayang Beber, yang telah diakui sebagai WBTb Indonesia, merupakan salah satu peninggalan langka tradisi pewayangan yang tak hanya menyimpan nilai seni rupa dan pertunjukan, namun juga mengandung filosofi mendalam dan narasi historis bangsa.

Tri Hartanto, yang selama ini dikenal konsisten dalam usaha pelestarian Wayang Beber, tak hanya menghidupkan tradisi melalui pertunjukan, namun juga aktif mengembangkan pendekatan edukatif. Melalui sinergi dengan Museum Song Terus—yang terletak di kawasan bersejarah Pacitan—ia berharap Wayang Beber dapat lebih dikenal dan dipahami oleh generasi muda, baik melalui pameran, lokakarya, maupun pendokumentasian karya.

“Kemitraan ini merupakan salah satu cara memperkuat peran komunitas dan lembaga budaya dalam menjaga kesinambungan tradisi. Wayang Beber bukan hanya tontonan, tapi juga tuntunan,” ujar Tri dalam salah satu sesi diskusi bersama kurator museum.

Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa kegiatan akan dilaksanakan pada Rabu, 11 Juni 2025. Agenda mencakup Workshop Wayang Beber, dengan kegiatan menggambar dan mewarnai yang terbuka untuk pelajar SD/MI, serta Launching Buku dan Pertunjukan Duplikasi Wayang Beber 2 gulung yang akan berlangsung di Auditorium  Museum Song Terus berkapasitas 63 kursi, yang sangat representatif untuk kegiatan diskusi dan workshop.

Workshop nanti ada dua kegiatan yakni menggambar dan mewarnai yang akan dipandu oleh @farisWibisono dari WayangGrebel.  kegiatan ini akan diikuti oleh siswa/siswi SD/MI untuk kelas rendah nanti lomba mewarnai dan kelas tinggi nanti lomba menggambar.

Dengan mengacu pada penetapan resminya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Tri Hartanto secara konsisten menggunakan istilah "Wayang Beber" dalam setiap aktivitas sosialiasi dan diseminasi. Langkah ini dilakukan agar informasi yang beredar tetap sesuai dengan nomenklatur nasional dan menjaga legitimasi budaya dalam ranah publik.

Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif para pewaris dan pelaku seni tradisi. Dengan dukungan yang tepat, Wayang Beber tidak hanya akan lestari, tetapi juga tumbuh dan relevan di tengah dinamika zaman.



Lebih baru Lebih lama