PACITAN TERKINI - Pacitan yang masih perlu penggalian lebih dalam terkait dengan keberadaan dari batu kipas di Desa Watupatok, Bandar Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Pacitan yang disebut dalam buku Hari Jadi Kabupaten Pacitan Pemkab Pacitan (2011), peristiwa munculnya Pacitan sebagai daerah dengan pemerintahan tingkat “watek” atau disebut dengan pemerintah daerah, antara pemerintah dan pemerintahan desa wauna, buyut) yang berpusat di Watukura dan Watupatok.
Gambar 1. Batu Kipas Watupatok
Untuk kura sinonim dengan kuwa sinonim dengan tihang (Watu Tihang tercantum dalam piagam Balitoeng tahun 823 Saka. Prasasti Wungkal (j-i Wungkal Tihang pada tahun 828 Saka (906 M) dan 829 Saka (907 M), menyebutkan wungkal = watu; Watu Kurang dalam piagam Mahaijam sebagail penerus Balitoeng dari tahun 830 Saka (908 M), hal. 28—35), selain itu juga bisa dibaca V.d. Tuuk, 11 , halaman 58a, 210a, 562.
Disebutkan bahwa Watu Kura merupakan përdikan-desa Budha lainnya pada tahun 1287 Saka atau Nagarakrët. (77:3) dalam (G. P. and J. van uitgave Rouffaer, 1921).
Pacitan kota saat itu masih berupa rawa-rawa yang tidak layak untuk dihuni. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Makam yang diyakini Makam Ki Buwono Keling yang terletak di ketinggian 100 mdl di Desa Banjarejo, Pacitan.
Oleh sebab itu Watupatok Bandar saat itu menjadi pilihan tempat yang aman untuk dijadikan pemukiman oleh warga khususnya untuk pelarian dari kerajaan mataram hindu saat itu. Semoga ke depan ada secerah pengetahuan yang bisa mengungkapkan keberadaannya.
Sumber: Hendriyanto, Djohan P., Amat Taufan. 2024. Situs Watupatok, Sejarah Pacitan yang terlupakan dan Dilupakan. ISBN: 978-623-5346-87-8. Nata karya. Ponorogo