PACITAN MISTERI || Bismillah. Salam Literasi Sejarah. Pacitan, Kota Misteri. Kali ini kita akan membahas tentang sebuah benda pusaka, yaitu Belati, yang diperkirakan berasal dari abad ke-17 Masehi. Pada masa itu, Pangeran Mangkubumi, yang kemudian dikenal sebagai Sri Sultan Hamengkubuwono I, mengalami kekalahan besar saat berperang melawan Belanda.
Dalam pelariannya ke wilayah Craken (Pacitan), ia ditemani oleh istri dan selirnya. Salah satu istrinya, Dewi Sekar Arum, terluka parah dan meninggal di tempat. Dewi Sekar Arum dikenal sebagai senopati unggul dalam peperangan tersebut dan selain ahli dalam bertempur, dia juga memiliki senjata andalan berupa belati pusaka yang diwarisi dari leluhurnya, Raja Mataram Islam pada masa itu.
Belati pusaka ini memiliki kehebatan tersendiri dengan panjang sekitar 20 cm, terbuat dari baja hitam yang anti karat. Pada bilahnya terdapat ukiran "blarak" yang terbuat dari emas murni 24 karat. Belati ini biasanya dikenakan di bagian depan tubuh pemiliknya untuk digunakan dalam pertempuran jarak dekat. Sarung (warangka) dan gagang belati tersebut terbuat dari kayu jati yang sangat tua, dengan ujung dan sambungan yang dihiasi perak putih berbentuk bunga suci yang sedang mekar.
Secara filosofis, pusaka ini melambangkan bahwa dalam perjuangan untuk mencapai kemuliaan hidup di dunia, dibutuhkan hati yang bersih dan suci untuk menghadapi berbagai tantangan menuju tujuan. Pusaka belati ini juga menjadi bukti sejarah dan menunjukkan tingginya teknologi pembuatan pusaka serta peradaban yang mengedepankan filosofi hidup pada masa itu.
Belati pusaka ini sangat langka dan diyakini memiliki energi magis yang kuat. Semoga Gusti Allah memberikan berkah-Nya kepada saya, keluarga, rakyat, dan penerus Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah, serta seluruh alam semesta.
Pewarta: Amat taufan
Editor: M Rafid Romadhoni